MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL AMBIL YANG PERLU DAN PENTING SAJA

Menggunakan media sosial ambil yang perlu dan penting saja Hidup dalam era internet memungkinkan semua orang terhubung di dunia maya. Berkomunikasi menjadi mudah dan cepat bagi semua orang. Tak hanya saudara dan kerabat atau teman lama, teman baru pun mudah kita dapatkan. Berbeda kota, negara, bahkan benua, bukan halangan untuk kita terus berteman dan berhubungan.

Kita bisa terhubung dengan teman, sahabat, atau saudara dengan gampang karena ada berbagai media sosial di internet. Apalagi kita bisa menggunakan internet tak hanya lewat komputer atau laptop, tetapi dengan telepon seluler (ponsel) pun bisa 24 jam penuh tanpa putus. Adanya internet dan media sosial membuat siapa pun dapat belajar apa saja, mengobrol seru, mencurahkan kegalauan, reuni, bertukar pikiran, mengabarkan kondisinya, hingga memantau gebetan.

Media sosial juga untuk menyebarkan kebaikan dan meraih simpati, tetapi ada pula yang menggunakannya untuk hal-hal yang memalukan dan buruk. Ada banyak akun internet yang dapat kita pilih sesuai minat atau biar eksis. Sebut saja Facebook, Myspace, Skype, Twitter, 4 Rom Sites, Youtube, Google, Yahoo, Hotmail, Animeforum, GameNinja, Twitter, Photobucket Emuforum, AdWords, AdSense, Gmail, Picasa, Google+, Yahoo Mail, Doom World Forum, GBATemp Cheat Forum, Cheat Guru, Project Pokemon, dan Image Shack.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein dalam majalah Business Horizons (2010) membagi jenis media sosial dalam enam tipe. Pertama, yang berhubungan dengan proyek kolaborasi seperti Wikipedia. Kedua, berupa blog dan mikroblog seperti Twitter dan Tumblr. Ketiga, berhubungan komunitas seperti Youtube dan DailyMotion. Keempat, situs jejaring sosial seperti Facebook. Kelima, berhubungan dengan permainan virtual seperti World of Warcraft. Keenam, berhubungan dengan dunia sosial seperti Second Life. Jarang anak muda yang tak memiliki akun sosial. Malah umumnya mereka memiliki banyak akun yang terbagi dalam berbagai akun alamat surat elektronik dan media sosial.

Minimal mereka punya akun di Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan Youtube. Di mana pun dan kapan pun, anak muda selalu tertarik dengan hal-hal baru, termasuk memiliki akun di berbagai media sosial. Mereka tak ingin ketinggalan dari teman-temannya.

Apa saja media sosial yang sedang top, pasti mereka ingin punya. Memiliki satu-dua akun internet seperti e-mail dan media sosial relatif gampang mengelola dan mengurusnya. Nama pengguna dan kata kunci berbeda pun mudah kita mengingatnya. Tetapi, jika lebih dari dua akun dan semua memakai nama serta kata kunci berbeda, kita bisa kesulitan. Semua sama Jika lupa dengan kata kunci, jarang anak muda yang mau mengurus akun tersebut.

Mereka lebih suka melupakan akun itu dan membuat akun baru. Oleh karena memiliki banyak akun, mereka biasanya memakai kata kunci yang sama agar mudah mengingatnya. ”Saya punya hampir semua akun media sosial seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, Path, serta alamat e-mail di Yahoomail dan Gmail. Semua password-nya sama,” kata Labisina Anaxta, siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 10, Kampung Sawah, Bekasi. Labisina bercerita, akun media sosial pertama yang dia punya adalah Facebook.

Dia punya akun tersebut sejak kelas I SMP. ”Tak semua (akun) selalu saya perbarui isinya. Saya enggak sempat kalau urusan sekolah lagi banyak,” ujarnya. Menurut dia, akun yang aktif tergantung apa yang tengah ramai dipakai di antara teman- temannya. ”Sekarang yang aktif Twitter karena semua teman saya asyik di situ. Saya punya banyak akun sejak memiliki telepon pintar berbasis Android, tetapi lama-lama sebal juga bayar pulsanya,” ujar Labisina. Begitu pula dengan Rosida Yahya, pelajar kelas XII IPA, SMA Negeri 42, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dia memiliki akun media sosial di Facebook, Instagram, Twitter, Path, Youtube, serta Ask.fm plus dua alamat surat elektronik. Namun, akunnya di Path dan Ask.fm tidak aktif. ”Hanya Twitter dan Instagram yang aktif, lainnya tidak aktif karena buat saya kurang menarik,” kata Rosida yang memiliki akun media sosial setelah lulus SD dan semula ikut-ikutan teman yang umumnya sudah punya akun lebih dulu.

Demi memudahkan mengelola semua akunnya, dia memakai satu kata kunci yang sama. Siswa kelas XI IPA, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Jakarta, Azzati Azizah, mengatakan, dia hanya mempunyai dua akun media sosial, yakni Facebook dan Twitter. ”Saya buat akun Facebook ketika SMP, sedangkan Twitter sejak masuk MAN,” kata Azzati. Di luar itu, dia punya alamat dua e-mail, satu untuk urusan pribadi dan satu lagi untuk tugas sekolah dari guru. Reuni Lain halnya dengan Ridha Anniza Nur, siswa kelas XII IPA, SMA Islam Assyafiiyah 02, Jatiwaringin, Bekasi. Dia memiliki akun media sosial Facebook dan Twitter untuk tujuan reuni dengan teman-teman lamanya di Sukabumi. ”Sebelum ini saya sekolah di pesantren di Sukabumi. Baru ketika kelas XII, saya pindah sekolah,” cerita Ridha. Rekan sekolahnya, Daniel Shofwan Hidayat, mengaku memiliki akun di Facebook, Twitter, serta Ask.fm. ”Sebenarnya kita tidak memerlukan banyak-banyak (akun), cukup yang penting saja,” ujar Daniel. Mereka sepakat, memiliki akun media sosial itu penting, tetapi tidak perlu semuanya diikuti. Hanya akun yang memang kita rasakan perlu dan penting guna menunjang kehidupan sehari-hari sebagai pelajar.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.